Jumat, Agustus 27, 2010

Untuk Han (4)

Oleh: Fariha Ilyas



Mudah saja mengusir sepi

Pergi saja ke tempat sepi

Namun tak mudah mengundang sepi

Jika tak ada rongga di sudut bumi


Siang ini seperti suatu siang yang pernah lewat, mirip sekali. Sepertinya aku pernah menemui siang seperti ini, apakah aku sedang mengalami de javu? Aku tak tahu pasti. Yang kutahu sejak dulu adalah: sebuah pertemuan abadi tak pernah hilang, pergi, atau berlalu tanpa kembali. Ia akan datang lagi, selalu, dan selalu.


Di depan sebuah langgar-begitu orang kampung kami menyebut musholla-aku temenung. Siang ini rasanya seperti sebuah fragmen tak lengkap tentang aku dan Han, harusnya dia ada dan kembali menemui siang ini sepertiku, harusnya ia menuliskan hal serupa ini, jika pun ada perbedaan cerita darinya toh itu hanya karena sudut pandang yang berbeda saja, bukan karena kami melalui siang yang tak sama. Namun apa yang terjadi siang ini?


Beberapa hari lewat sudah tanpa pernah kusadari bahwa dua hari yang kuanggap biasa ternyata membawa serta sebuah hari yang telah tua tertimbun minggu, bulan, dan tahun. Dan setebal timbunan itulah rinduku dapat tergambar, rindu kepada siang serupa ini. Entah apa yang membuat banyak hal seperti tersusun kembali dengan komposisi yang hampir sama persis seperti sebuah copy dari sesuatu yang pernah bersemayam dalam pikiran.


Saat lembar daun pisang yang lebar bergerak, mengepak seperti sayap, saat itu rasanya aku tertampar keras dan sadar bahwa segala kemiripan siang itu dengan siang dulu adalah seutas tali tambang raksasa yang menarikku untuk segera tahu bahwa yang ada sekarang hanyalah aku, tanpa Han. Cerita selanjutnya tentu sudah menjadi sangat klise, seperti yang pernah dialami oleh banyak orang yang memiliki rindu yang tanpa obat.


Siang ini, di depan sebuah langgar, dengan harmoni yang melenakan, aku tak menemukan Han atau siapapun, namun aku menemukan diriku sendiri, sendirian.


(Surakarta, 12 Agustus 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya