Selasa, Agustus 24, 2010

Tentang Kupu-Kupu yang Tak Ingin Terbang

Oleh: Fariha Ilyas




Kenapa kupu-kupu itu tak mau terbang? Padahal ia memiliki sepasang sayap yang sanggup mengantarkannya pergi jauh melihat seisi taman bunga, atau berkejaran dengan sesama kupu-kupu yang riang menari di udara. Apa sebenarnya yang terjadi?


Saat sepasang sayap yang kemilau berlukiskan berupa warna itu hanya diam, rasanya angin enggan berhembus seperti saat kedua sayap itu terkepak lembut namun penuh daya hidup. Jadi sebenarnya selama ini kupu-kupu itu terbang membelah angin yang berhembus melawan, atau justru angin itu berhembus karena kepak sayap kupu-kupu?


Jauh sekali di seberang pulau, di sebuah tempat yang telah lama menjadi tujuan akhir kupu-kupu, ada kejanggalan yang terjadi, bunga-bunga tak merekah, hanya ada kuncup-kuncup beku. Dari mana kupu-kupu tahu hal itu? Jika tak ada angin yang mengbarkan aroma bunga yang tiada? Sedang matahari pun tak pernah membawa warta kepada seluruh penghuni semesta.


Kupu-kupu hanya tak ingin terbang, hanya tak ingin. Itulah jawaban yang kudapat dari seseorang yang mengaku dirinya sebagai pembaca alam. Ia pun berkisah bahwa akan datang sebuah zaman di mana segala sesuatu akan berjalan sendiri tanpa pernah saling terkait satu-sama lain. Jadi sekarang kupu-kupu, musim, angin, matahari, dan bunga-bunga bukanlah sebagai pernak-pernik hari yang padu, melainkan serupa pecahan kaca yang cerai-berai tak beraturan bentuk dan letaknya, yang sendiri dan tak saling memengaruhi.


Lama sekali kupahami semua ini, saat segala yang kuketahui tak mampu menjawabnya, aku mulai melangkah lagi ke suatu tempat, sambil berharap dapat menemui jawaban yang akan meredakan rasa ingin tahuku. Karena aku pun hanya ingin tahu, itu saja.


(Surakarta, 12 Agustus 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya