Senin, Agustus 23, 2010

Dia, Kekasih Kehidupanku

Oleh: Fariha Ilyas



Bicaralah, tentang senja musim ini
Saat bunga-bunga menua
Gugup, di bawah langit tembaga

Murung membayang di wajah mereka
Saat kusaksikan ketetapanMu
Pertemuan dengan kekasih kehidupanku

Telah menjadi ketetapan bahwa kau adalah kekasih kehidupanku. Jujur, sekian lama aku melupakanmu, menguburmu. Kau hilang dalam lalaiku, kau lenyap dalam ambisi-ambisiku pada dunia. Aku memisahkanmu dari kekasihmu, dari kehidupanku.

Sungguh, malam-malamku pernah resah saat bayangmu muncul. Hadir kecemasan yang begitu mengganggu dan mengoyak pikiranku. Sungguh, aromamu kadang begitu menyengat, membunuhku sebelum kedatanganmu yang sesungguhnya. Aku gemetar, dalam ruang kesadaran yang mampat. Aku takut jika kau ingin menjemput kekasihmu. Sedang aku sedang jatuh cinta kepadanya. Aku yakin kau tak punya sedikit pun rasa cemburu. Namun aku tahu kau telah berjanji menemuinya. Di tempat dan waktu yang tak tentu.

Aku tak pernah tahu seberapa besar rindumu pada kekasihmu, seberapa besar cintamu padanya. Aku tak pernah sekalipun bermaksud menghalangimu atau berpikir ini semua adalah akibat keenggananmu. Tapi saat ini aku masih mencintai kekasihmu.

Kau adalah kekasih kehidupanku yang hilang, dan sekarang kau telah kutemukan. Kutemukan kau dalam letihku. Sekali lagi maaf, aku mencintai kekasihmu. Suatu hari, saat kau rindukan kekasihmu, bawalah ia, bawalah kehidupanku. Karena saat itu aku juga ingin menemui kekasihku.

Bercumbulah dengan kekasihmu
Di waktu tanpa batas
Di ruang tanpa sekat
Lenyaplah dalam keabadian

(Untuk sepasang kekasih yang terpisah tanpa jarak : Kehidupan dan Kematian)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya