Minggu, Mei 10, 2009

POTENSI MIMPI SEBAGAI SUMBER PENGALAMAN ESTETIS


Pengalaman tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan hidup manusia berlangsung dalam pengalaman-pengalaman yang melibatkan kecendekiaan, emosi, dan indera dengan lingkungannya. Pengalaman merupakan suatu kesatuan, keutuhan, yang terdiri atas rentetan bagian-bagian pengalaman yang terus mengalir. Dapat dikatakan bahwa pengalamanlah yang membentuk kehidupan manusia, karena dari pengalaman itulah manusia belajar.

Dalam ilmu seni, pengalaman yang disertai kesadaran akan keindahan disebut pengalaman estetis. Dalam pengalaman estetis, unsur perasaan merupakan kekuatan utama yang menggerakkan dan mendasari unsur-unsur potensi manusia yang lain. Pengalaman estetis sebagai dasar pemikiran, sumber ide-ide, dapat diperoleh dari mana saja, baik dari apresiasi dan pengamatan benda-benda seni maupun dari fenomena-fenomena yang terjadi dalam keseharian kita, apapun bentuknya. Dan yang masih jarang kita sadari adalah tentang fenomena yang terjadi di alam bawah sadar kita yang sebenarnya berpotensi menjadi sumber pengalaman estetis yang lebih personal, yang tentu dapat memperkaya pengalaman estetis kita. Perlu digarisbawahi bahwa yang terpenting bukan wujud dari fenomena-fenomena yang terjadi di alam bawah sadar, melainkan kesadaran akan adanya hal-hal di luar kesadaran yang sebenarnya berpotensi menjadi pengalaman estetis yang unik, personal dan pada akhirnya diharapkan menjadi sumber dari ide-ide penciptaan.

Mimpi
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan pengelihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indera-indera lain dalam tidur. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa mimpi, pengecualiannya adalah mimpi yang disebut Lucid Dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut sedang berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.

Mimpi mempunyai karakteristik-karakteristik yang menarik. Ada mimpi yang jelas, tetapi ada juga mimpi yang kabur atau samar-samar, dan mimpi-mimpi jenis ini seringkali menjadi mimpi yang terlupakan. Ada mimpi yang jelas, misalnya mimpi masa kanak-kanak, yang masih dapat diingat dengan jelas hingga bertahun-tahun sesudah mimpi itu berlangsung.
Mimpi bisa merupakan proyeksi dari pikiran, perasaan atau hasrat-hasrat yang belum dapat terpenuhi dalam kehidupan seseorang. Mimpi juga dapat merupakan proyeksi dari kejadian-kejadian masa lalu, trauma-trauma yang pernah dialami seeorang.

Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa mimpi merupakan bagian dari alam bawah sadar yang eksis, bergerak, berubah, dan mempunyai daya untuk mempengaruhi apa yang disebut sebagai alam sadar, mimpi mampu membuat alam sadar menerima pesan-pesan yang muncul di dalam mimpi. Bahkan mimpi mampu menghadirkan hal-hal yang jauh tersembunyi di dalam diri seseorang yang sulit diungkap ketika seseorang tersebut dalam kendali alam sadarnya.

Pengalaman Estetis
Menurut ahli psikologi sosial Mead, yang dimaksud dengan pengalaman estetis adalah kemampuan untuk mengungkapkan keindahan. Wellek dan Warren menyebutnya sebagai kontemplasi, dengan musuh utamanaya adalah tujuan-tujuan praktis. Pengalaman tidaklah dilakukan secara pasif. Pengalaman harus dilakukan atas dasar adanya suatu kemampuan. Sebaliknya tanpa kemampuan untuk mengalami, maka keindahan tidak akan muncul. Tanpa adanya suatu aktivitas yang disengaja untuk memahami objek, maka keindahan tidak akan masuk ke dalam dunia pengalaman subyek. Maka untuk mendapatkan pengalaman, harus didukung dengan kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan keindahan dari objek-objek yang diamati. Kemampuan ini pun harus didukung dengan kemampuan lain, seperti imajinasi, intuisi, kontemplasi, dan daya kreativitas lainnya.

Pengalaman estetis yang seringkali juga disebut respon atau tanggapan estetis pertama kali dikemukakan oleh Friedrich T. Vischer, yang kemudian dikembangkan oleh Theodor Lipps. Istilah yang digunakan adalah Einfuhung, yang diartikan sebagai merasakan diri ke dalam sesuatu. Mengalami secara estetis berarti memproyeksikan perasaan-perasaan kepada objek, mengimajinasikannya, sehingga subjek merasakan suatu kesenagan.


Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengalamn keindahan yang sesungguhnya adalah pengalaman yang dilakukan dengan sengaja, yang pada gilirannya disertai dengan preoses pemahaman. Baik sebagai pengalaman maupun pemahaman, masing-masing berfungsi saling melengkapi. Pengalaman estetis jelas ada dalam kehidupan sehari-hari, dan kualitas pengalaman itu tergantung sejauh mana subjek mencoba melakukan pemahaman terhadap objek. Namun bukan berarti bahwa pengalaman estetis yang terjadi secara langsung dan spontan tidak bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari pengalaman estetis inilah yang dominan. Jenis pengalaman estetis inilah yang senantiasa mewarnai kehidupan manusia sehingga seluruh kehidupan itu sendiri menjadi indah.

Pengalaman estetis adalah proses yang berlangsung terus-menerus dalam lingkup kesadaran subyek yang membuka diri terhadap segala hal yang terjadi di luar dirinya.

Potensi Mimpi Sebagai Sumber Pengalaman Estetis
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa di luar kesadaran terdapat alam bawah sadar yang eksis, dan terus bergerak. Salah satu bagian dari alam bawah sadar tersebut adalah mimpi yang sering hampir pernah dialami oleh setiap orang. Tentu hal ini menarik jika dikaitkan dengan usaha-usaha dalam memperkaya pengalaman estetis, karena mimpi bermakana sangat personal pada setiap individu yang mengalaminya, dan inilah yang patut untuk dijadikan fokus perhatian di mana kita sebagai penikmat ataupun pencipta karya seni selalu berusaha mencari hal-hal baru, pengalaman-pengalaman baru dengan berbagai cara. Sangat disayangkan jika pegamatan kita hanya terbatas pada hal-hal yang terjadi di alam sadar kita, padahal dalam kenyataannya, hampir setiap hari kita berpindah dari alam sadar kita menuju alam tak sadar kita yang jauh lebih luas, dalam dan kaya.

Untuk mencoba menjadikan alam bawah sadar ( dalam hal ini mimpi ) sebagai sumber pengalaman estetis diperlukan kesadaran, yaitu kesadaran bahwa alam bawah sadar itu memang eksis dan alam bawah sadar bukanlah alam bayang-bayang tanpa makna, Kontemplasi memegang peranan penting dalam melakukan penyerapan pengalaman dari alam mimpi. Di mana selama ini mimpi sering kita abaikan dan kita anggap tidak punya makna. Yang diperlukan selanjutnya adalah ruang-ruang untuk menyimpan pengalaman tersebut, dan dalam ruang inilah pangalaman yang terjadi dalam mimpi dapat sejajar dengan pengalaman yang terjadi di alam sadar kita.


Perlu ditekankan bahwa pengalaman dalam mimpi ini lebih personal dibandingkan dengan pengalaman yang biasa dialami seseorang. Karena dalam mimpi, yang tergambar adalah sisi-sisi seseorang tersebut yang terbungkus oleh hal-hal bersifat simbolis yang perlu dikupas dengan cara membandingkan apa yang terjadi dalam mimpi dengan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui. Dari sini dapat diketahui apa sebenarnya yang ada dalam pikiran seseorang, apa yang kita temukan sebagai sebuah kesadaran inilah yang bisa kita jadikan pengalaman, dan sikap yang terbuka terhadap keindahan akan dapat mengantarkan kita kepada keindahan yang menyertai setiap bentuk mimpi yang kita alami.


Secara garis besar, untuk dapat memperoleh pengalaman estetis, faktor-faktor yang berpengaruh adalah :

1. Kesadaran, kesadaran dalam hal ini adalah kesadaran akan adanya fenomena-fenomena alam bawah sadar yang terjadi dalam mimpi kita
2. Kemauan, sebagai pendorong utama melakukan kegiatan apresiasi.
3. Kepekaan , yaitu kepekaan dalam menangkap keindahan yang diamati.
4. Kondisi mental, dalam hal ini adalah intensitas dalam melakukan penghayatan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor yang tersebut di atas diharapkan adanya peningkatan kualitas dalam mengamati alam, lingkungan dan segala fenomena yang tejadi di dalamnya, termasuk hal-hal yang terjadi dalam mimpi. Sehingga semakin banyak hal yang dapat kita endapkan, kita pahami dan kita simpan sebagai sebuah pengalaman estetis yang pada akhirnya akan menjadi rujukan dan sumber ide dalam menciptakan karya seni.


Baca Selengkapnya... → POTENSI MIMPI SEBAGAI SUMBER PENGALAMAN ESTETIS

Jumat, Mei 01, 2009

Bohlam dan Ikan Kecil

Menulis tentang hal-hal yang kita ketahui tentu mengasyikkan, menulis hal-hal yang bisa ‎kita ingat tentu juga sangat menyenangkan, tapi entah kenapa ada hal yang melompat dari ‎ingatan yang lama terpendam, orang-orang yang lama tak terpikir lagi olehku, kejadian-‎kejadian yang nyaris tak pernah terbayang lagi…..dan inilah sedikit yang masih bisa kuingat :


Pra TK ( Pra sejarah buatku, karena aku belum mengenal tulisan!hehehe.... )‎

‎ ‎
Senja : Sepeda kumbang, sawah, dan kakek, itulah yang selalu melekat di pikiranku, ‎senja waktu itu benar-benar masih terasa hingga kini….senja....senja….senja….mesin ‎waktuku…..‎

Harmonika : alat musik tiup ini ku kenal ketika usiaku belum genap 5 tahun, dan sampai ‎sekarang, aku masih suka....he3x….‎
‎ ‎
Tebu : Truk, kebun tebu dan pabrik gula, rasanya hal itu merupakan yang terindah dari ‎masa kecilku….terlalu panjang untuk diceritakan, jika kau tertarik, temui aku, akan ‎kuceritakan padamu, kawan……‎

Pak X : Aku tak tahu namanya, yang jelas ia adalah penjual arum manis yang keliling ‎pake sepeda, jadi bikinnya ya diputer di sepedanya itu….aku kadang beli, yang paling ‎menarik bukan rasanya, tapi cara bikinnya itu yang bikin seneng liatnya…..‎

Bohlam dan Ikan Kecil : Mainan yang luar biasa menyenangkan, kaca bekas bohlam ‎yang diisi air, trus di kasih ikan kecil warna kuning…...jadi pengen lagi.......‎


TK ( Udah mengenal tulisan )‎


Bu Umi
: Guru TK-ku yang lembut dan sabar, tiap hari selalu setia datang ke sekolah ‎dengan sepedanya….Hiks…..‎

Sugi : Nama yang selalu terkenang, musuh berantem tiap hari, sempat ngasih tanda cakar ‎ke wajahku, perih…itu dulu, sekarang ? manis dan nyaman dalam ingatan…..hhmm…..‎

Penceng : Ada hal yang tak terlupakan, suatu pagi penceng masuk got, pas asyik duduk ‎dia atas tanggul, si Dadang lari trus ngedorong tanpa sebab musabab, alas an, atau basa-‎basi…..Byuurrr…!!!! penceng basah kuyup! Dan pulanglah dia sambil menangis ‎sepanjang jalan. Tangisnya itu…kadang masih terdengar di telingaku sampai aku ‎dewasa….‎halah.....

Erna : Nah ini kaum hawa yang pertama memesonaku….cakep…putih, ‎bercahaya…..indah….( udah mulai ngerti estetika sejak TK yo….hehe…..)‎

Rudi : Ada sepotong waktu yang terus saja menempel di kepalaku tentang teman masa ‎TK-ku ini. Yaitu suatu pagi ketika ku lihat dia dengan satu buku terlipat yang terselip di ‎sakunya, ia nampak kotor. Sekarang Rudi sudah meninggal. Tapi pagi itu masih benar-‎benar tergambar jelas….‎

Pistol Mainan : Nah ini mainan yang pernah ku bawa ke sekolah gara-gara temenku juga ‎bawa mainan yang sama. Pas istirahat aku pulang, nyari mainan ini yang sama bapakku ‎ditaruh di atas lemari, ngambilnya jadi susah, pake acara manjat-manjat segala! akhirnya ‎terlambat masuk kelas…..haduh…masih ingat jelas deh soal yang beginian….‎


Masa SD

Pak Ribut
: Itulah nama populernya, nama aslinya Pak Supri, entah berapa banyak anak ‎yang tahu nama aslinya, kemungkinan besar tak ada, aku tahu itu juga saking ‎penasarannya trus akhirnya nya deh..Pak Ribut ini yang tiap hari jualan es krim, ‎pokoknya tiada hari tanpa es krim pak ribut…..‎adem....

Pak Boy ( Boimin ) : Yang tiap hari jualan bubur kacang ijo….pake sepeda……‎anget....

Resti : My First Love…atau semacam kebodohan yang akut….hehehe…..‎hot.....hehe....

Dina : Hmmm...rumit banget yang satu ini, cuma tahu namanya tapi perempuan yang ini ‎indah juga, dan berhasil membuatku berangkat jam 6 cuma buat nungguin tuh bocah ‎lewat depan sekolahku…gak se-SD sih…hehehe….‎

Stinky : Hhmm….” Mungkinkah..kita kan slalu bersama, walau terbentang jarak antara ‎kita….biarkan kupeluk erat bayangmu, ‘tuk melepaskan semua kerinduanku…..” itu lagu ‎yang sering ku nyanyiin pas ingat perempuan di atas….hehehe…..waduh…gawat juga ‎tingkahku pas SD….‎

Rokok Pertama : Nah lo….pas SD aku udah belajar ngrokok, di gubuk tengah ‎sawah…hehehe…hhmm….apa yang ada di pikiranku waktu itu ? mungkin semacam ‎keinginan untuk keluar dari dunia anak-anak, ingin tampak macho, atau bermacam-‎macam pikiran bodoh lainnya….‎

Anas : Temenku yang satu ini yang mengajariku lompat dari pohon….sebelumnya aku ‎takut….lompat dari ketinggian…‎

Lukman : Rival berat adu fisik, hampir tiap hari berantem dan aku selalu ‎kalah….badannya besar, beberapa kali gak naik kelas, jadi lebih tua dariku….wajar kalo ‎aku kalah….hehehe…maafkan aku…..‎

Jambu Biji : Ini mungkin jambu ajaib, karena jambu ini tetep nyangkut di pikiranku, jambu ‎biji di depan rumah Didik…selalu ramai setiap jam istirahat….Serbuu…!!!!‎




Dan percayalah, kawan, jika tak kuhentikan, ingatan-ingatan itu terus melompat-lompat, ‎semakin utuh, semakin banyak yang kembali menyapaku dari masa lalu….aku percaya ‎kau tentu punya kisah-kisah yang hampir terlupakan….tolong ingat kembali kisah-kisah ‎itu, lalu tuliskan untukku……ayolah…..!!!!
Baca Selengkapnya... → Bohlam dan Ikan Kecil