Senin, Agustus 23, 2010

Cinta dan Kegilaan

Oleh: Fariha Ilyas


Cinta memang masih saja menjadi topik bahasan yang tak pernah sepi diperbincangkan, entah kenapa….mungkin karena cinta bisa hinggap dihati siapa saja,tanpa pandang bulu….anehnya, ia mampu membuat membuat hal-hal yang bertentangan….ia bisa membuat orang tersenyum dipuncak kebahagiaan, atau meratap-ratap jauh di dasar jurang keputusasaan…..

Kuceritakan padamu kawan tentang sebuah kisah yang pernah kualami saat pertama kali aku terserang virus yang sudah muncul bersamaan dengan diciptakannya manusia ini…

Tapi aku perlu susah payah memutar roda waktu ini….ah sungguh merepotkan…tapi demi memuaskan rasa penasaranmu…baiklah…bersiaplah bertamasya lintas waktu bersamaku, siap-siap ya!…..satu….dua…..ti……..

1996

Ah..akhirnya kita sampai juga ke masa kecilku….tak banyak yang bisa kuingat…dan parahnya aku sebenarnya juga tak mengerti apakah yang kuceritakan ini soal cinta atau hanya soal kebodohan yang kubesar-besarkan….

Aku masih kelas 4 SD waktu itu, dan kapan tepatnya aku juga tak tahu pasti, tapi yang jelas ada seorang kakak kelas yang telah menawan hati kanak-kanakku…sebut saja RSD, wanita yang pertamakali meracuni pikiranku ini bertubuh semampai, tinggi menjulang seperti cemara….jika aku berada di dekatnya aku ini hanya seumpama kurcaci saja.

Setiap pagi RSD bersepeda ke sekolah..sepedanya berwarna ungu….ah…aku tak pernah melewatkan pagi tanpa melihat sang pujaan hati mengayuh sepedanya. Virus cinta memang mudah saja menjungkirbalikkan logika, melenyapkan akal sehat dan merongrong perasaan si pengidap. Akupun seperti bocah tak waras. tahukah kau, kawan, jangankan melihat RSD pujaanku, melihat sepeda ungunya di tempat parkir saja sudah mampu membuat darahku berdesir….benar-benar gila……

Nah….yang paling bisa membuat jantungku berdegup kencang itu adalah saat istirahat tiba. Aku diam di dalam kelas, menanti si RSD lewat, karena kalau dia mau ke kantin sekolah, pastu akan melewati kelasku. Kawan, tahukah kau apa yang kulakukan? berfantasi…ya…fantasi....hihi….kenapa? begini critanya : Si RSD itu kan bertubuh tinggi, nah, tiap kali dia berjalan lewat kelasku, siluetnya nampak jelas di balik tirai hijau yang menutupi kaca jendela yang memanjang, dan percayalah, kawan, aku hafal siluet kepala RSD dengan detail, panjang hidungnya, lekuk dagunya, dan bentuk belakang rambutnya yang sedikit berombak. Setiap kali siluet itu lewat rasanya tubuhku bergetar hebat!!! Sungguh, kawan…rasanya seperti terbang naik perahu (loh????)….

Tapi seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak martin…eh…maksudnya, tak ada gading yang tak retak. Demikian juga wawasanku tentang RSD yang kurasa sudah luar biasa ternyata masih mengandung cacat. Di SD ku ada kakak kelasku (kakak kelasnya RSD, jadi selisih 2 tahun lebih tua dariku) sebut saja dia Bunga (kok kaya' berita kriminal ya?) ah embuh….!!! Nah, bentuk rambut si Bunga ini mirip banget sama si RSD ( klo mukanya sih jauh banget!) gara-gara bentuk rambut yang mirip ini aku sering terkecoh….

Bermenit-menit kunantikan saat-saat siluet RSD lewat, pas saat itu tiba…..hhmmm fantasi kawan….fantasi....!!! mataku terus mengikuti siluet kepala itu berjalan….sampai akhirnya sampai di pintu kelas…. Gubrak!!! Aku salah sangka…. Ternyata itu bukan siluet RSD, tetapi siluet si Bunga…..Asem!!!!

13 TAHUN KEMUDIAN

Waktu cepat sekali lewat, dengan mudah ia melempar banyak hal ke masa lalu. Sekarang aku sudah kuliah..Semenjak lulus SD aku tak pernah sekalipun bertemu RSD lagi. Beberapa peristiwa telah kulalui, sampai pada akhirnya aku berkesimpulan dan sepakat bahwa cinta memang seperti pil-pil bejat yang seringkali memabukkan….Hi3x…lebay!!! RSD.....kau tetap ada di pikiranku, bersemanyam di ruang-ruang yang tak terlukiskan dalam ingatanku....waktu terus berjalan. Dan setiap kejadian menata dirinya sendiri dengan rapi sesuai batas-batas waktu yang membawanya......

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya