Minggu, Agustus 29, 2010

Resah

Oleh: Fariha IlyasAngin, glagah yang bergoyang-goyang, dan jalan setapak ini..Rasanya telah begitu akrab..Semua ini telah lama menjadi bagian dari hari-hariku..Jalan ini seperti lorong waktu…Setiap jengkalnya adalah cerita tentang anak manusia yang kelelahan..Menjalani satu demi satu hari-harinya..Di ujung sana ada sebuah tonggak..Titik dimana semua harus berhenti dan selesai..Aku tak yakin sampai ke sana..Karena di sekelilingku ternyata juga terdapat tonggak-tonggak serupa..Mungkin akhir adalah [...]
Baca Selengkapnya... → Resah

Prasangka

Tak pernah kusangka matahari pagi ini terlihat lagi….Menghangatkan bumi yang sempat membeku semalam….Menggantikan kegelapan dengan sinarnya….Kutapaki lagi jalan kemarin….Kulihat lagi bunga kemarin….Rumput-rumput kemarin….Rindangnya pepohonan kemarin….Akhirnya kutemui lagi orang-orang kemarin….Kawan-kawanku kemarin….Tak ada yang baru, pikirku….Oh, ternyata hidup hanya pengulangan….Pengulangan hidup kemarin….Hari-hariku sekarang hanya pengulangan hari-hari kemarin…Sampai suatu kali kutemukan kesadaranku….Bahwa [...]
Baca Selengkapnya... → Prasangka

Eksistensialisme Jean-Paul Sartre

“Sungguh, berdasarkan pada fakta tunggal, bahwa saya sadar tentang sebab-sebab yang mengilhami tindakan saya, sebab-sebab ini sudah merupakan objek-objek transenden bagi kesadaran saya; mereka berada di luar. Sia-sia saja saya berupaya untuk menangkap mereka; saya terlepas dari mereka karena eksistensi saya. Saya dihukum untuk eksis selamanya untuk melampaui esensi saya, melampaui sebab-sebab dan motif-motif tindakan saya. Saya dihukum untuk menjadi bebas. Hal ini berarti tidak ada batas-batas [...]
Baca Selengkapnya... → Eksistensialisme Jean-Paul Sartre

Sabtu, Agustus 28, 2010

Aku dan Diriku

Huh, rasanya seperti dihantam sebuah kelemahan, kelemahan yang lama sekali kuidap: Rasa bosan. Entah kenapa aku sering sekali dihinggapi rasa bosan ini...hhmmm rasanya seperti termakan oleh segala tekad yang pernah kuikrarkan dan sampai saat ini belum terwujud. Barangkali perlu banyak waktu untuk kembali ke jalur yang benar. Tapi berapa lama waktu yang kuperlukan untuk itu? Jangan-jangan itu semua justru akan semakin membuatku sulit keluar dari jeratan rasa malas dan bosan. Sulit sekali mengenali [...]
Baca Selengkapnya... → Aku dan Diriku

Jumat, Agustus 27, 2010

Ke Mana Lagi Aku Harus Mencarimu?

Oleh: Fariha IlyasKe mana lagi aku harus mencarimu?Ke lembah mimpi sudah, ke bukit hayal sudah, ke lautan harap pun sudah!Di mana kau bersembunyi?Apa kau tahu? aku hampir saja mati digigit angin putus asa di lembahAku pun nyaris terperosok di jurang-jurang kecewa tanpa dasarApa justru kau ingin aku musnah dilamun ombak?Kau gila.Dulu kau sering berjanji padaku tentang pertemuan. Pertemuan apa?Janjimu ternyata palsu saja, agar aku mau hidup lebih lamaKau katakan padaku bahwa kau akan menemuiku suatu [...]
Baca Selengkapnya... → Ke Mana Lagi Aku Harus Mencarimu?

Kisah Tanpa Akhir

Oleh: Fariha IlyasIni adalah sebuah kisah tanpa akhir, kisah janggal di dunia yang sering tak masuk akal. Hari berganti-ganti, namun zaman selalu menghadirkan banyak sekali kisah tentang rindu yang itu-itu saja, atau tragedi yang mudah sekali dicari referensinya di roman-roman usang. Sudahlah, ini bukan kisah cinta masa lalu, ini adalah kisah cinta masa kini tentang aku dan cinta. Aku adalah wanita kebanyakan, tak ada yang berbeda denganku kecuali hal-hal kecil yang biasa. Lama sekali rasanya hidup [...]
Baca Selengkapnya... → Kisah Tanpa Akhir

Ketakutan yang Tak Terbatas

Oleh: Fariha IlyasSuatu ketika, saat dirimu dikungkung rindu yang tak tertahankan, saat bayang-bayang seseorang tak mampu kau hilangkan dari kepalmu, [...]
Baca Selengkapnya... → Ketakutan yang Tak Terbatas

Malam dan Syair Langit

Oleh: Fariha IlyasMalam terus bergulir, seiring gerak jarum jam yang telah melewati angka dua belas. Sepi. Di luar sana angin sepertinya enggan berhembus, [...]
Baca Selengkapnya... → Malam dan Syair Langit

Senja (2)

Oleh: Fariha IlyasPernah kusaksikan senja yang begitu memesonaMembius, melukaiItulah senjaSenja menyeretku ke dasar jurang kerinduanKe puncak kegelisahanItulah [...]
Baca Selengkapnya... → Senja (2)

Untuk Han (4)

Oleh: Fariha Ilyas Mudah saja mengusir sepiPergi saja ke tempat sepiNamun tak mudah mengundang sepiJika tak ada rongga di sudut bumi Siang ini seperti [...]
Baca Selengkapnya... → Untuk Han (4)

Untuk Han (3)

Oleh: Fariha IlyasBertahanlah, karena kesendirian adalah nafasmuAtau pergilah, jika kau inginPergilah sesudah hilangKabut pegunungan mengurungku. Han, [...]
Baca Selengkapnya... → Untuk Han (3)

Untuk Han (2)

Oleh: Fariha IlyasSiang itu aku berjalan ke arah sungai, tidak seberapa jauh dari rumahku.Aku tidak ingin berbaring di gubuk kecil di tepi sungai, atau [...]
Baca Selengkapnya... → Untuk Han (2)

Untuk Han

Oleh: Fariha IlyasHan, Senja datang lagi...Senja yang dulu sering kita lepas berdua...Kita tangisi bersama...Han, kali ini senja berwarna jingga...Gumpalan-gumpalan awan menutupi ufuk barat...Han, aku masih ingat teriakanmu saat itu...Saat angin bertiup dan membuat batang padi menari-nari...Han, sekarang aku sendirian...Hanya ada sepi...Tapi senja-senja terus membuatku terkenang akan masa lalu, Han...Takkan kulupakan, seperti saat ini di masa depan [...]
Baca Selengkapnya... → Untuk Han

Kamis, Agustus 26, 2010

Saat Semua Harus Kutuliskan

Harusnya tak kukatakan hal ini padamu, jika aku berpikir esok pasti datang lagi, lusa pasti datang lagi. Terus saja begitu, tanpa pernah usai. Namun terlalu sombong untukku untuk yakin bahwa kesempatan ini akan terus menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Aku sangat merindukanmu, walau baru saja kita berjumpa, hatiku kering sekali, seperti padang gersang yang tak bertepi. Aku kehilangan diriku sendiri di sini, di padang gersang hatiku. Dan kau adalah seseorang yang paling aku ingat dan kau adalah [...]
Baca Selengkapnya... → Saat Semua Harus Kutuliskan

Selasa, Agustus 24, 2010

Angka-angka Kalender

Oleh: Fariha Ilyas Tahun-tahun lewat saja, berganti-ganti. Angka-angka kalender di atas meja layaknya tanda tanya sekaligus jawaban-jawaban untuk dirinya [...]
Baca Selengkapnya... → Angka-angka Kalender

Dari Lubang Kunci

Oleh: Fariha Ilyas Surau itu masih berdiri, meski nampak tak kokoh lagi namun sepertinya ia masih akan bertahan beberapa generasi lagi. Hal itu sangat mungkin terjadi saat kusadari bahwa waktu cepat sekali berlalu bagiku, anak kampung. Tanpa terasa lembar-demi lembar hari telah tertumpuk, dan tumpang tindihnya peristiwa sepertinya terlalu sulit diurai kembali dengan teratur. Namun aku takkan lupa sedikitpun pada apa saja yang terjadi di surau itu, bertahun-tahun lalu. Di surau itulah dulu aku belajar [...]
Baca Selengkapnya... → Dari Lubang Kunci

Catatan Simpang Jalan (1)

Oleh: Fariha Ilyas Siang mendidihkan kepala, debu berterbangan meyesakkan nafas, kering, sekering hati seorang bocah yang-karena kepolosannya-bahkan tak [...]
Baca Selengkapnya... → Catatan Simpang Jalan (1)

Tentang Kupu-Kupu yang Tak Ingin Terbang

Oleh: Fariha Ilyas Kenapa kupu-kupu itu tak mau terbang? Padahal ia memiliki sepasang sayap yang sanggup mengantarkannya pergi jauh melihat seisi taman [...]
Baca Selengkapnya... → Tentang Kupu-Kupu yang Tak Ingin Terbang