Oleh: Fariha Ilyas
Ada pemuda yang berkata: “Tuhan
Tentu berpikir ganjil nian
Jika dia melihat bahwa pohon ini
Terus begini
Ketika tak seorang pun berada di hamparan”
Jawaban
Dengan Hormat,
Keheranan andalah yang ganjil:
Saya selalu ada di hamparan.
Dan itulah sebabnya pohon ini
Terus begini,
Semenjak ia diamati
Hormat kami, TUHAN
(Sajak Ronald Knox)
Karena Ronald Knox boleh menghadirkan tuhan dalam sajaknya, maka pagi ini kuundang tuhan untuk hadir dalam dialog dengan seorang gila:
Si Gila: Selamat pagi, tuhan. Maaf saya tidak memiliki bahan untuk menulis, bolehkah saya berbicara kepadamu?
Tuhan: Tentu saja boleh. Saat tak ada lagi yang ingin bercakap-cakap denganmu, aku selalu ada.
Si Gila: Tuhan, kenapa saya gila? Saya ingin seperti orang-orang di sekitar saya yang otaknya waras.
Tuhan: Kamu jangan beranggapan bahwa kamu gila. Rosulku di Perancis, Michel Foucault, telah memberi penjelasan yang cukup baik tentang kegilaan. Lebih baik kamu membaca kitabnya dahulu. Jangan pernah putus asa.
Si Gila: Baik, Tuhan. Saya tidak putus asa. Saya merasa punya banyak waktu untuk merenung. Apakah ini baik bagi saya?
Tuhan: Apapun yang kamu lakukan semua adalah kehendakku. Tanpa kehendakku kamu lumpuh belaka.
Si Gila: Baiklah tuhan, tapi apakah ada yang peduli dengan renungan-renungan ini tuhan? Renunganku tak lebih dari sampah.
Tuhan: Aku peduli
Si Gila: Kalau sampah itu kubuang dalam bentuk tulisan-tulisan?
Tuhan: Aku akan memungut dan menyimpannya.
Si Gila: Terima kasih tuhan. Karena kau tak pernah pilih kasih.
Tuhan: Sekarang tidurlah
Si Gila: Selamat tinggal, tuhan!
Tuhan: Jangan ucapkan itu kepada yang tak pernah pergi
Si Gila: Selamat datang tuhan!
Tuhan: Jangan katakan itu kepada yang telah lama hadir
Si Gila: . _________________________________ .
...... ....... ....... ....... ....... .......
. . . . . . . . .
________________________________________________________________________
_________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
. . .
.
dari titik kembali ke titik
(Surakarta, 26 November 2011)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya