Oleh: Fariha Ilyas
Menyanyilah adikku!
Nyanyikan lagu kebangsaanmu
Dengan lantang, dengan tanpa ragu
Bakarlah jiwamu dengan tekat
Agar kelak bangsamu benar-benar bermartabat
Menyanyilah, adikku!
Kala mendaras rumus matematika
Kala membaca sejarah bangsamu yang panjang
Kala bergulat dengan waktu yang lama
Belajar, belajar, demi kebodohan yang mesti hilang
Menyanyilah, adikku!
Dengan riang
Sepulang sekolah, kala siang
Melompat-lompatlah, sambil berjalan
Hidupkan canda dengan lirik jenaka
Menyanyilah, adikku!
Sambil menenteng sepasang sepatumu
Karena air menggenang di jalanan
Karena hujan tak pernah liburan
Karena kau memang harus selalu bernyanyi
Menyayilah, adikku!
Saat kau gagal, dan tak lulus ujian sekolah
Karena bukan berarti kau kalah
Dan jangan semua itu membuatmu lelah
Apalagi menunjuk dirimu sendiri dengan sebutan “lemah”
Menyanyilah, adikku!
Karena kau memang harus selalu menyanyi
Kakakmu orang dewasa telah kehabisan nada
Kakakmu lebih sering peka terhadap luka hidup
Hingga perasaan keindahan kakakmu tertutup
Menyanyilah, adikku!
Jangan hiraukan kakakmu, orang dewasa
Kakakmu hanyalah manusia dosa
Menyanyilah, dengan memuji semesta, dalam dukamu!
Karena kau memang harus menyanyi
Sedang kakakmu membentak dan meneriaki dunianya
Dengan amarah dan kalimat-kalimat manusia murka
Menyanyilah! karena dengan menyanyi kau selalu ada
Untukku, kakakmu
Menyanyilah! karena nyanyianmu membasuh luka-luka
Lukaku, luka sanak saudara kita, luka bangsa
(Petang hari. Surakarta, 8 Januari 2012)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya