Oleh: Fariha Ilyas
Dunia masih belum utuh
Dalam mata yang belum terbuka penuh
Saat itulah mulai tertulis puisi
Melengkapi duniaku yang nampak saat pagi
Kutemukan sebuah pagi
Kurasakan kembali denyut nadi
Aku hidup, aku hidup, aku hidup
Meski disambut pagi yang redup
Puisi, puisi, puisi
Pagi dan puisi
Dan bagiku selalu ada dua puisi
Puisi pertama adalah yang datang
Lebih lengkap dari dunia
Yang mendahului, mendahului, mendahului
Pengetahuan
Ia bertanya tentang gerak
Yang belum terpikirkan
Puisi kedua datang
Setelah pergulatan
Ia bertanya, bertanya, bertanya
Berontak
Mengobrak-abrik pengalaman
Ia ganas dan sadis
Tapi tak mencipta gambaran
Akan masa depan
(Madiun, 1 Januari 2012)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya