Senin, Januari 23, 2012

Puisi Cinta Seekor Anjing

Oleh: Fariha Ilyas


Guk! Guk! Guk! Guk!

Barangkali hanya itu yang terdengar di telinga mereka

Tapi dalam benakku telah tertanam suatu makna tentang:

Guk! Guk! Guk! Guk!


Bahwa lolongku adalah puisi yang kau nantikan

Yang tersembunyi rapat dalam bunyi yang mengganggu:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Itulah cinta dalam ungkapan semurninya

Guk! Guk! Guk! Guk!


Guk! Guk! Guk! Guk!

Aku mencintaimu karena entah

Akulah jantan dan kaulah betina

Apa yang salah dengan semua ucap:

Guk! Guk! Guk! Guk!


Guk! Guk! Guk! Guk!

Sialnya menjadi seekor anjing

Aku hanya mampu teriakkan:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Untukmu betinaku!


Guk! Guk! Guk! Guk!

Sayangnya kau manusia yang tak mengerti puisi:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Yang bagiku berarti cinta setulusnya


Saat kuhampiri lagi kau dengan kalimat:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Kau lempar aku dengan sepatu


Guk! Guk! Guk! Guk!

Aku lari ke kuburan mama

Kutanya dengan rangkaian kata:

Guk! Guk! Guk! Guk!


Sepi

Aku teringat mama

Yang setiap kali membelaiku ia berkata:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Kutangkap makna bunyinya:

“Aku mencintaimu sepenuh hidup dan setelahnya”


Guk! Guk! Guk! Guk!

Aku tak mengerti

Kenapa sekarang puisi:

Guk! Guk! Guk! Guk!

Tak bermakna lagi



(Surakarta, 26 November 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya