Senin, Januari 23, 2012

Sore Ini

Oleh: Fariha Ilyas


Di emperan toko tutup

Dengan kain di wajah terkerukup

Ia tidur, entah bermimpi atau tidak

Tak hirau pada ramai kota yang terus berdetak

Sore ini


Pandanganku jatuh pada luka menganga

Di kaki kanannya yang tak terbaringkan

Entah berapa bakteri di sana

Tak ada daya di kepalaku untuk mengira, membayangkan

Sore ini


Gerimis masih betah-betah saja

Dan ia sama sekali tak berbahaya, untukku

Tapi badai datang mengguncang nalar dan jiwa

Merobohkan segala klaim atas kewarasanku

Sore ini


Mengapa ada jarak yang demikian lebar

Antara indera, nurani, dan nalar

Di jarak itu penuh ketakutan menipu

Yang menindas habis kesadaran atas kewajibanku

Sore ini


Dalam diri yang rumit inilah kutemukan banyak masalah

Sebuah pergulatan elegan nan tolol

Antara keinginanku dengan kehendak Allah

Aku berlalu dengan hati dongkol

Sore ini


Di atas motorku yang melaju pelan

Bayang-bayang luka itu tetap saja enggan

Luka itu tak di kakiknya, bukan

Luka itu ada, selalu ada dalam ingatan

Sore ini


Esok

Lusa

Selamanya


Luka itu lukaku

Luka itu bodohku

Luka itu ketakwarasanku

Luka itu semenjijikkan sikapku


Pada yang tidur

Dengan luka menganga

Di kaki kanannya

Sore ini



(Sore gerimis. Surakarta, 6 Januari 2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya