Senin, Januari 23, 2012

Ingatan Pagi

Oleh: Fariha Ilyas


Tak akan lagi kusaksikan fajar seindah tadi

Tak akan lagi kutemukan komposisi serupa

Di alam yang selalu berubah dalam setiap milisekon

Bahkan lebih rapat dari itu


Tapi aku masih berharap melihatmu lagi

Dengan senyuman sama

Dengan pelukan dan ciuman yang sama

Membalutku rapat, sampai aku tak nampak lagi


Sambil saling mendekap

Kita selalu ingat saat-saat kita saling memunggungi

Menjauh, meninggalkan, dan mencoba melupakan

Kita selalu saja ingat saat-saat itu


Pagi ini, kupeluk kau di hadapan fajar

Kucium mesra bibirmu dalam komposisi pagi yang rumit

Aku melihatmu menitikkan airmata

Yang tak kupahami apa artinya


Sayangku, pagi adalah saat untuk menawarkan pada diriku sendiri

Untuk tetap membawamu dalam ingatan, atau meninggalkannya

Saat kutanya diriku sendiri: “Apakah kau mau mengingatnya?”

Jawab diriku: “Ya”



(Pagi. Surakarta, 20 Desember 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya