Selasa, Juni 14, 2011

CANDLE LIGHT DINNER DAN KITA

Oleh: Fariha Ilyas


Apakah pentingnya sebatang lilin dalam sebuah ritual makan malam sepasang kekasih? Apakah pentingnya sebentuk cincin untuk sepasang pengantin? Barangkali jawabannya adalah bukan apa-apa. Namun barangkali itulah yang benar-benar kita butuhkan saat kita tak punya pilihan lain dalam mengungkapkan segenap perasaan dan harapan kita.

Apakah pentingnya cita-cita bagi seseorang yang kesulitan untuk sekedar bertahan hidup? Apakah pentingnya semangat hidup bagi seseorang yang telah mengerti bahwa hidupnya takkan bertahan lebih lama lagi? Barangkali jawabannya adalah semua itu hanyalah upaya menghibur diri, menyuntikkan semacam kekuatan semu, atau setidaknya mencegah kita terlalu larut dalam kesedihan. Namun barangkali semua itu juga merupakan ciri sifat manusia kita, kelebihan kita, dan sebuah tanda bahwa kita mampu melampaui kenyataan kita sendiri.

Kita mampu membuat dunia yang lengkap, yang tak terbatas kemungkinannya dalam benak kita, alam semesta ini bisa jadi hanyalah sebuah tiruan dari apa yang ada di dalam pikiran kita.

Untuk itulah maka hingga saat ini masih saja banyak sepasang kekasih yang menjadikan sebatang lilin sebagai bagian dari ritual makan malam yang spesial, karena ritual itu bukan sekedar momen untuk bersama, saling menatap, dan saling mengatakan cinta, namun lebih dari itu. Lilin itu adalah simbol dari kehidupan, harapan dan cinta yang turun ke alam kita yang serba terbatas. Lilin, sepasang kekasih, ruang temaram, adalah tiruan dari dunia ideal yang sebenarnya hanya ada di benak kita. Tak ada yang sesempurna dunia ideal, namun kita pasti selalu ingin menggapainya.

Kita selalu tak mampu mengungkapkan semuanya hanya dengan mulut kita, kadangkala kita memerlukan banyak benda-benda bisu yang membangun suasana, membalut keseluruhan diri kita dengan hangat di dalamnya. Kita tak pernah merasa cukup, untuk mengungkapkan segenap perasaan kita, karena perasaan kita melampaui dunia dan seisinya.

(Malam Inspirasi, 17 Mei 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya