Oleh: Fariha Ilyas
Sekar, siang tadi selama beberapa jam aku mendengar debur ombak. Jauh sekali di horizon langit ada sebuah kapal besar yang terapung-apung. Langit cerah dan angin menyentuh setiap orang yang dilewatinya dengan santun.
Laut itu memang luas sekali, Sekar. Saat berada di pantai, saat berhadapan dengan hamparan biru yang seolah tak berujung itu aku memikirkan betapa banyak yang masih tersembunyi, betapa banyak misteri yang belum kita ketahui. Di balik samudera yang luas itu tentu ada banyak sekali kehidupan yang sama berharganya dengan kehidupan manusia seperti kita.
Lalu, bagaimana dengan perasaan manusia yang justru menurutku lebih luas daripada samudera itu? Perasaan manusia malahan lebih sulit diobservasi, dan kemungkinan terkuaknya perasaan manusia itu lebih kecil daripada kemungkinan terbongkarnya misteri alam semesta yang menurutku hanya soal waktu.
Kita sama-sama tahu berapa banyak buku yang mencoba menjelaskan apa isi hati manusia, bagaimana manusia menatap dunianya. Jutaan bahkan milyaran kisah yang ditulis oleh manusia sepanjang sejarah kehidupannya tak lebih dari sebuah bagian dari pendahuluan yang tak berujung.
Sekar, samudera dan langit yang luas seringkali dijadikan perumpamaan keluasan hati manusia, karena manusia tak menemukan perumpamaan yang lebih tepat untuk menggambarkan ketakterbatasan yang dimilikinya. Betapa kita telah memiliki sesuatu yang tak terbatas di dalam diri kita. Hati dan perasaan. Dengan itulah kita akan mampu menampung segala bentuk kejadian hidup yang berupa-rupa.
Aku bukan ingin menceritakan pendapatku, aku hanya ingin menyampaikan bisikan-bisikan halus dari debur ombak yang tak berkesudahan, seperti segala isi hati kita yang juga tak berhenti berdebur, dengan cara yang tidak pernah dapat kita mengerti. Karena itulah kita sama-sama menerima jika ombak dan samudera masih selalu kita bawa-bawa saat kita berusaha menjelaskan diri kita.
(Untuk waktu yang terlewatkan. Surakarta, 28 Mei 2011)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya