Jumat, Desember 31, 2010

Surat Balasan dari Han

Oleh: Han


Empat kali kuterima surat yang aku kirimkan padaku, dan setiap kali kubaca suratmu, aku selalu sampai pada kesimpulan yang sama: kau berdiri di atas pijakan yang goyah. Aku tahu bahwa kau selalu ragu untuk memilih, kemungkinan-kemungkinan itu, ketakutan-ketakutan itu, selalu kau pelihara dengan senang hati. Sebenarnya apa yang kau inginkan?


Jika waktu yang kau miliki kau pergunakan untuk selalu bertanya-tanya, kapan kau akan mencari jawaban? Dan jika memang tanyamu membuat orang-orang sesudahmu berupaya keras untuk mendapatkan jawaban, masihkan kau ada saat itu? Masihkah kau sanggup berdiri selama itu untuk menunggu jawaban itu? Sedang waktu yang tersisa tak pernah kau ketahui.


Bersikaplah selagi kau punya banyak pilihan untuk memilih, jangan pernah jadikan pilihan-pilihan itu untuk menarik diri dari kenyataan hidup. Jika relativitas yang melekat pada kebenaran itu kau yakini, mestinya kau juga yakin pada kebenaran yang kau pilih. Biarkan relativitas itu menjadi bagian dari sikap dan pilihan hidupmu.


Hidup bukan untuk merayakan kebebasan yang rasanya kita miliki dalam setiap tindakan. Sebuah kebebasan yang justru tak mampu kau lepaskan, adalah bukti bahwa kau berada dalam sebuah aturan, aturan itu adalah kebebasanmu sendiri. Jika kebebasan itu kau maknai dengan keteraturan, maka yang kau jalani adalah proses pemberadaban, jika kebebasan itu kau maknai sebagai kesewenang-wenangan, maka yang kau jalani adalah sebuah proses pembiadaban.


(18 Desember 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya