Kamis, April 21, 2011

Untukmu, Kekasihku

Oleh: Fariha Ilyas

Apalagi yang tak dapat kuingat tentangmu, kekasihku? Jika setiap sahutan jemarimu di atas tuts-tuts piano begitu padu, meleburkan nada-nadaku dengan harmoni rekaanmu.

Apalagi yang harus kubuang dari senja kita, manisku? Jika lambaian tanganmu yang duduk di belakang memaksaku menemukan titik keseimbangan sepeda kita agar tetap melaju, terus melaju. Tak pernah, dan tak ingin berhenti ayunan kaki ini demi laju sepeda itu, dalam pikiranku.

Apa yang lebih menyedihkan dari rasa terasing, kekasihku? Rasa sendirian yang tak habis-habis menarik-narik tubuh dan jiwaku dari kehidupan sewajarnya. Rasa sepi yang menyekatku dari keramaian senyatanya. Tak ada, tak yang seperih itu.

Mari kugenggam tanganmu, sayangku, dan kita melangkah ke arah yang kurindui. Akan kuperlihatkan kepadamu sesuatu yang lama sekali kusembunyikan keberadaannya darimu. Mendekatlah, kekasihku, ayunkan langkahmu dan jangan acuhkan apapun termasuk bayangmu sendiri yang mengundang ragu. Cepatlah, sayangku! sebuah panorama menanti kita, sebuah hamparan tak biasa memanggil kita. Cepatlah, kekasihku! Jangan biarkan waktu mendahului rencana kita.


Lihatlah, lihatlah, kekasihku! di hadapan kita terbentang kehampaan.


Kosong dan hampa hari ini menjelma menjadi keadaan yang benar-benar nyata. Kosong dan hampa telah keluar dari pikiranku, menjadi dunia tersendiri yang cukup luas untuk kita tinggali bersama. Kosong dan hampa kini "menjadi". Apa lagi yang kau cari, kekasihku? Inilah muara seluruh cita-cita manusia. Inilah ujung jalan itu, ujung pencarian itu.

Kosong dan hampa, tak beda dengan tidur yang tanpa mimpi. Kosong dan hampa, serupa dengan hati yang mati. Kosong dan hampa padanan dari gugurnya kebenaran-kebenaran inderawi.

Kosong dan hampa, serupa dengan saat kepergiannya.

Kosong dan hampa, ketaksanggupan kita menyambut kehadirannya.

Peluk dan ciumku untukmu, sayangku, dalam kekosongan dan kehampaan yang tak pernah sempurna kulukiskan, lewat kata dan warna.

(Surakarta, 18 April 2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya