Senja kembali hadirkan kenangan sederetan masa, dan mendung seolah bercerita tentang luka-luka yang tak jua mengering nun jauh terpendam di dalam dada
Apakah malam-malam akan bernyanyi? atau ia kan hadirkan jeritan dari jiwa-jiwa yang kesepian?
Pertanyaan takkan pernah ada habisnya, walau mata air jiwa tak pernah berhenti memancarkan jawaban-jawaban untuknya
Kembali terjatuh dalam lembah-lembah sunyi dan terpuruk dalam ketiadaan yang tak pernah peduli
Aku, senja dan mendung...dialog yang tak berujung pangkal
(31 Januari 2008)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis apa yang anda pikirkan terkait tulisan-tulisan saya