Jumat, Juni 12, 2009

Pengulangan Yang Abadi ( Eternal Recurrence )



Bagaimana, jika suatu hari, setan menyelinap ke dalam kesendirianmu yang paling sepi dan berkata padamu: “ Kehidupan ini seperti yang kamu jalani dan masih akan menjalaninya, kamu akan menjalani hidup sekali lagi dan tak terhitung banyaknya;dan tidak ada sesuatu yang baru di dalamnya, tetapi setiap penderitaan dan setiap kebahagiaan dan setiap pemikiran dan setiap keluh kesah dan segala sesuatu yang remeh atau besar, yang tidak mungkin dapat diukur, dalam kehidupanmu harus kembali padamu--semua dalam urut-urutan yang sama….”

Tidakkah kamu akan menjatuhkan dirimu dan menggemeretakkan gigi-gigimu serta mengutuk setan yang telah berbicara demikian? Atau kamu pernah mengalami sebuah peristiwa yang luar bisa hebat ketika kamu akan menjawabnya, “ Kamu adalah Tuhan, dan aku tidak pernah mendengar sesuatu yang lebih bersifat Tuhan. “…Bagaimana baikkah iktikadmu terhadap dirimu dan terhadap kehidupan yang samasekali tidak menginginkan sesuatu yag lebih bersemangat daripada penegasan dan stempel abadi yang sangat mendasar ini? Friedrich Nietzsche, The Gay Science (1882)

Ajaran ini mengatakan, bahwa dunia ini dengan segala kebaikan dan keburukannya, keluhuran dan kenistaannya, keagungan dan kekerdilannya, akan hancur dan kemudian akan muncul kembali dengan segala detailnya secara persis sama berkali-kali sampai tak terhingga. Kenyataan macam itu sangat mencemaskan dan menyesakkan. Nietzsche sendiri mengakui bahwa kenyataan macam itu menimbulkan rasa jijik, sebab orang yang paling rendah, bahkan dirinya sendiri, akan muncul lagi dalam kehidupan yang sama ini. Meskipun demikian, Nietzsche berpendapat bahwa kenyataan itu pun diterima dengan suka cita oleh manusia atas, sebab dia seratus persen mengatakan “amin” kepada kehidupan ini, walaupun akan berulang secara abadi.

Baca Selengkapnya... → Pengulangan Yang Abadi ( Eternal Recurrence )